Sabtu, 01 Januari 2011

Pithecanthropus Erectus

1.      Pithecanthropus Erectus
Manusia Jawa (Pithecanthropus erectus) adalah salah satu jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan. Awalnya, manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois, orang yang berhasil menemukan fosilnya di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu.   
 Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 – 1000 cm  kubik.

Sejarah
Ketika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengumpulkan fosil Pithecanthropus secara utuh melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas dan tiga giginya saja. Dan sampai saat ini, belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama. Sebuah laporan berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut. Meskipun demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini. Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah, sekitar 18km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di situs sangiran ini.
Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo erectus yang hidup di Afrika (dikenal pula dengan nama Homo ergaster).

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus
·         Tulang Rahang dan Gigi Besar dan Kuat
·          Tidak Berdagu
·          Tingi Badan Sekitar 165-180 cm
·         Volume otak sekitar  antara 750-1350 cc
·          Bentuk tubuh dan anggota badan tegak, tetapi tidah setegak Megantropus
·         Bentuk  tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
·         Bagian belakang ke-ala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
·         Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang



Hasil budaya peninggalan Pithecanthropus erectus :
1.      Kapak berimbas
2.      Kapak penetak
3.      Kapak gengam
4.      Pahat gengam
5.      Alat serpih
6.      Alat-alat tulang

  1. Pithecanthropus Mojokertensis
Manusia kera dari Mojokerto atau biasa disebut Pithecanthropus Mojokertensi. Itu
sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak di desa Jetis. Disebut juga Pithecanthropus Robustus oleh weidenreich.

Ciri- ciri pithecanthropus mojokertensis:
1.      Tinggi: 165- 180 cm
2.      Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
3.      Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
4.      Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
5.      Tidak berdagu
6.      Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan
3.      Pithecanthropus Soloensis
G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934 mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di Ngandong(Blora) adalah fosil Pithecanthropus Soloensis artinya manusia kera dari Solo, kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar